Laman

Rabu, 20 April 2011

Ba-CINTAKU ANTARA ADA & TIADA


Ba-CINTAKU ANTARA ADA & TIADA
( Oleh: Damayanti Utami, X-7 )


 Sabtu, 10 Januari 2004
             Alhamdulillah hari ini, umurku genap 12 tahun. Di umurku yang udah menginjak remaja ini aku ngerasa udah banyak yang berubah sama aku. Apalagi sekarang aku udah duduk di kelas 1 SMP, tentunya banyak banget perubahan yang terjadi sama aku. Misalnya aja waktu aku lagi duduk sebangku sama temen cowokku, jantungku berdetak kencang, sangat… kencang. Sebelumnya perasaan itu nggak pernah aku rasain, walaupun aku harus duduk sebangku sama temen cowokku beberapa jampun lamanya.
 Sampai suatu hari, dimana waktu itu hari pertama aku masuk bangku SMP di SMP Negeri 1 Cianjur, aku ngeliat seorang cowok ganteng… banget!!! Aku yakin, dia seumuran sama aku. Sejak pertama aku ngeliat dia, firasatku mengatakan kalau aku bakalan sekelas sama dia. Dan ternyata syukur alhamdulillah firasatku memang benar, cowok ganteng itu sekelas sama aku bahkan dia duduk sebangku sama aku. Soalnya waktu itu, aku belum punya temen sebangku dan cowok itu menghampiriku dan  minta izin buat duduk sebangku sama aku. Uuuh… aku seneng banget!!! Sejak pertama aku ngeliat dia, aku merasakan ada getaran-getaran lain di hatiku. Dan akupun bertanya pada hatiku “ Apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama? “. Karena hatiku rasanya telah terpanah oleh panah asmara  yang dipanahkan sang Dewa Asmara padaku, waktu aku ngeliat tatapan mata cowok ganteng itu yang dalem banget ngeliatin  aku. Matakupun terpaku melihatnya, dan akupun tersenyum ketika dia memberikan senyuman manisnya padaku, tangankupun bergetar ketika dia memberikan tangannya untuk berkenalan denganku.

            “ Hai…! Namaku Muhammad Galih Pratama, tapi panggil aja aku Galih “.
            “ Halo…! Namaku Lutvia Putri Clara, kamu cukup panggil  aku Via. “
“ Ok kalo gitu. Via mulai sekarang kita bakalan duduk sebangku
sampai kenaikan  kelas nanti. Gimana kamu setuju? “
“ Ya… aku setuju! “ Aku langsung menerima ajakannya dan  
rasanya aku ingin memberitahukan pada dunia, kalau hari ini aku adalah orang paling bahagia di  dunia, karena aku baru aja nemuin cinta pada pandangan pertamaku.
***
            Tak lama, bel masukpun berbunyi dan seluruh siswa bersiap-siap untuk menghadapi pelajaran pertama dan pelajaran pertama di kelasku adalah pelajaran B. Inggris. Dalam pembelajaran pertama B. Inggris, seluruh siswa diminta untuk membuat conversation bersama teman sebangku dan memperagakannya di depan kelas. Setelah lama menunggu akhirnya  tibalah giliran aku sama Galih untuk melakukan conversation di depan kelas. Awalnya aku merasa sangat gugup, tapi alhamdulillah aku bersyukur semuanya bisa berjalan dengan lancar dan kita begitu kompak sampai akhirnya kita mendapat nilai sempurna. Aku sama Galih hanya bisa tersenyum ketika mendengar hasil nilai yang kita dapat diumumkan.
            5 menit sebelum bel istirahat berbunyi guru B. Inggris kami telah menutup pelajarannya untuk hari itu, tapi aku nggak pergi ke kantin atau bahkan berkeliling keluar kelas untuk menyesuaikan diri di lingkungan sekolah baruku, misalnya. Rasanya berat sekali melangkahkan kaki ini untuk keluar dari bangku. Karena disampingku masih ada Galih yang lagi baca buku panduan tentang agama Islam, rugi rasanya kalau aku harus ninggalin dia walaupun hanya 1 detik saja. Aku berharap  Galih ngajak aku ngobrol sama dia  biar kita jadi lebih akrab atau  atau mungkin dia nanya aku. “ Kenapa aku nggak pergi ke kantin buat  istirahat? “

“ O… Iya Via! Kamu nggak pergi ke kantin buat istirahat? “
            “ O… Oh… nggak! “ Akupun menjawabnya dengan gugup, karena aku kaget sewaktu Galih  menanyaku dengan pertanyaan yang sama kaya dalam pikiranku.
            “ Kenapa? “
            “ Mmh… nggak ah males! Kamu sendiri kenapa nggak pergi ke kantin? “
            “ Mmh… males! “ Galih menjawab sambil tersenyum aneh. Dan akupun membalas senyumannya, tapi aku tak kuat pengen ketawa ngeliat senyum aneh yang diliatinnya sama aku, dan Galihpun melakukan hal yang sama, dia menertawai senyumku. Akhirnya kitapun tertawa bareng, sampai-sampai anak-anak yang lain ngeliat kita sambil terheran-heran.
***
            Waktu istirahatpun telah selesai, dan seluruh siswa kembali ke kelas dan tempat duduk masing-masing untuk mengikuti 2 mata pelajaran terakhir. Waktu jam pelajaran dimulai kembali, aku masih 3S ( Senyum-Senyum Sendirian ) mengingat kejadian waktu istirahat tadi waktu aku bisa ketawa bareng sama Galih. Dan akupun kaget waktu Galih ngasih tau aku kalau dari tadi Ibu guru terus merhatiin aku. Akupun langsung terdiam dan memfokuskan pikiranku kembali pada pelajaran.
            Dan nggak kerasa 2 mata pelajaran terakhirpun selesai, bel  pulangpun berbunyi. Seluruh murid bersiap-siap untuk pulang, kecuali aku. Aku berharap hari yang kulalui di sekolah bersama Galih hari ini nggak akan berakhir, tapi… itu sangat mustahil bila hari-hari yang kulalui tidak berjalan seiring dengan waktu. Tetapi dengan berat hati akupun harus pulang, dan ketika aku baru saja sampai di pintu gerbang dari kejauhan terdengar ada yang memanggil namaku.
           
“ Via… “
Akupun melihat kebelakang, dan ternyata itu Galih.
            “ Ya… Ada apa? “ Akupun tersenyum.
            “Mmh… Mau pulang bareng  sama aku nggak? “ Dengan perasaan malu, Galihpun membalas senyumanku.
            “ Ha… ! “ Aku kaget dan langsung bengong, waktu Galih ngajak aku pulang bareng. Sama sekali nggak terlintas di dalam pikiranku, kalau Galih bakal ngajak aku pulang bareng.
            “ Halo… ! Kenapa bengong, mau nggak? “
            “ O…Oh… Iya ayo! “ Dengan semangat aku menjawab dan nerima ajakannya.
***
Di sepanjang jalan kita terus aja mengobrol, aku pikir obrolan kita bakalan garing soalnya gaya ngomong Galih yang masih malu-malu dan jarang baget ngomong yang bikin aku jadi ngerasa belum nyaman. Tapi ternyata semuanya nggak kaya yang aku pikirin. Galih mampu berkomunikasi dengan baik sama lawan bicaranya, sampai obrolan kita nggak jadi obrolan garing ( yang ngebosenin ). Saking asyiknya ngobrol nggak kerasa kitapun udah nyampe di depan rumahku.  Dirumahlah aku temukan First Loveku yaitu Allah SWT dan cinta sejatiku Muhammad SAW, karena dirumahlah aku mulai dituntut oleh Ibu & Ayahku untuk lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya  diatas segalanya. Tapi bukan berarti aku nggak boleh mencintai lawan jenisku.
Sewaktu aku mau masuk rumah, Ibuku lagi duduk di kursi teras sambil mengurusi tanaman-tanaman hiasnya, dan akupun menghampiri Ibuku.
“ Assalamu’alaikum Bu? “ Kataku sambil mencium tangan Ibu.
“ Wa’alaikumsalam! “ Jawab Ibuku sambil  ngeliat ke luar pagar rumah, ada seorang anak cowok yang lagi nunggu angkutan umum.
“ Itu siapa, anak laki-laki yang lagi berdiri di luar pagar rumah kita? Teman kamu bukan? “
“ Oh… Iya temen! “ Padahal aku punya perasaan lain sama Aldy, yang lebih dari sekedar temen.
“ Kenapa nggak disuruh masuk dulu? “
“ Dia cumin nganterin aja ko! Tadi juga Via udah ngajak dia masuk tapi dianya nggak mau, malu katanya! Soalnya diakan baru kali ini dateng ke rumah. Nggak tau deh besok-besok. “
“ Keliatannya dia anak baik-baik ya. “
“ MM ( Memang  )! ” He…
“ Ya udah, biar Ibu aja yang suruh masuk. O iya Via! Namanya siapa? “
“ Galih Bu. ”
“ Galih! Ayo masuk dulu! “ Ibuku menyuruh Galih yang lagi nunggu angkutan umum di luar pagar rumah untuk masuk.
Sambil malu-malu kucing Galihpun menghampiri Ibuku yang lagi duduk di kursi teras rumah.
“ Assalamu’alaikum  Tante? “
            “ Wa’alaikumsalam! Ayo silahkan duduk! “
Sejak pertama kali Ibuku ngeliat Galih, Ibuku udah mulai menyukainya karena sikap Galih yang sopan dan nggak sombong.

***
            Udah hampir 1 tahun ini Galih sering main ke rumah, kita udah makin deket, udah lebih mengenal dan memahami satu sama lainnya. Baik Galih di mataku ataupun sebaliknya. Setelah 1 tahu berakhir di kelas VII , kita naik ke kelas VIII dan kitapun masih sekelas. Tetapi waktu kenaikan kelas IX kita beda kelas dan kitapun terpisah, Dan ketika kelas IX, hubunganku sama Galih semakin jauh, bila bertemu dia nggak pernah nyapa aku bahkan  senyumpun tidak. Galih yang sekarang sangat berbeda dengan Galih yang kukenal dulu.  Sekarang aku jadi males kalo ketemu dia! Uuu… sebel!!!

            Sampai tiba waktu pendaftaran masuk SMA , akupun nggak tau dia masuk SMA mana, bahkan kabar burungpun tak ada! Setelah perpisahanpun aku masih belum tau kabar tentang dia. Bahkan sampai saat ini aku udah duduk di bangku SMA belum mengetahui kabar apa-apa tentang dia.
            Dia seperti Sudah terbawa angin yang terbang tanpa jejak. Akupun nggak tau apa dia bakal balik  lagi sama aku atau tidak? Walaupun kalau dia balik nanti kita hanya sekedar teman biasa, tapi aku sangat berharap hubungankita lebih dari sekedar temen.
Dan aku tak akan bosan-bosan untuk terus berdoa dan memohon kepada Allah SWT, agar dimanapun dia berada  selalu diberikan perlindungan. Akupun percaya bahwa jodoh, rizki, dan segalanya telah diatur oleh Allah SWT, bahkan hidup dan mati kitapun ada di tangan Allah SWT.
Dan seandainya bila kami memang jodoh, pertemukanlah kami kembali Ya Allah.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar